Selasa, 31 Mei 2016

Pola Grafik Tipuan , Konvergen Dan Divergen

Pola Grafik Tipuan , Konvergen Dan Divergen



2 Pola Grafik Tipuan

Selain membuka posisi terus terusan atau dalam jumlah besar, wujud ketamakan lain untuk mendapatkan lebih banyak pips yaitu :

– Membuat harga lebih rendah dulu sebelum melakukan buy, dengan cara memancing trader lain melakukan sell. Setelah harga turun ke level yang diharapkan barulah kemudian melakukan buy dalam jumlah besar sehingga harga langsung melesat ke atas dengan cepat karena sebelumnya pun secara normal harga mau naik. Kejadian seperti itu akan membentuk yang namanya pola tipuan turun.


– Membuat harga lebih tinggi dulu sebelum melakukan sell. Caranya sama yaitu memancing trader lain melakukan buy. Setelah harga lebih tinggi barulah kemudian melakukan sell dalam jumlah besar sehingga harga langsung bergerak turun dengan cepat.


Pola tipuan ini bisa dilakukan oleh trader bermodal besar. Walaupun keberadaan trader besar tidak terlalu jelas, tapi menganggapnya ada membuat kita lebih waspada. Karena pada faktanya pola tipuan ini memang sering terjadi.

Yang menarik dari pola tipuan ini adalah bahwa sebelum muncul pola tipuan akan didahului oleh tanda pergerakan awal. Misalnya pada sebelum terjadi kenaikan panjang, sebelum pola tipuan turun muncul, ada titik lembah yang lebih tinggi dari sebelumnya. Ini menunjukan tekanan jual sudah kalah oleh dorongan beli karena tidak mampu membawa harga lebih rendah. Dengan begitu selanjutnya dorongan beli akan mendominasi pasar dan akan mendorong harga naik.

Selain itu pola tipuan ini mudah dikenali dengan ciri setelah muncul candle tipuan, candle berikutnya akan membuat bollingerband tidak melebar. Atau dengan kata lain pola tipuan tidak membuat bollingerband melebar.

Pola akibat ketamakan dan ketakutan yang selanjutnya yaitu :

3. Pola grafik konvergen

Jika pola tipuan biasanya terjadi saat trend sedang mendatar, maka pola konvergen divergen terjadi setelah market menemukan kondisi jenuh.
Modus pola konvergen divergen ini sama dengan pola tipuan yaitu membuat harga lebih rendah dulu baru kemudian membalik arahkannya, atau membuat harga lebih tinggi dulu baru kemudian membalikannya.

Baik konvergen ataupun divergen, pada intinya adalah kejadian dimana bentuk grafik tidak selaras dengan bentuk indikator. Padahal nilai indikator itu dihitung dari nilai-nilai yang ada dalam grafik. Sehingga arah atau bentuk grafik seharusnya sama dengan arah indikator.

Lebih detailnya Konvergen adalah adanya close candle bearish yang lebih rendah dari close candle bearish lembah sebelumnya, namun nilai indikatornya lebih tinggi dari nilai indikator lembah sebelumnya. Jika kedua close candle itu dihubungkan, serta indikator kedua close itu dihubungkan maka akan membentuk 2 garis yang mengerucut.

Arah grafik selanjutnya setelah terjadi konvergen adalah NAIK .

Divergen adalah adanya close candle bullish yang lebih tinggi dari puncak sebelumnya namun nilai indikatornya lebih rendah dari nilai indicator puncak sebelumnya. Sehingga ketika kedua titik close candle bullish itu dihubungkan, temasuk menghubungkan nilai indikator kedua close itu, maka akan terbentuk 2 garis yang melebar.

Arah grafik selanjutnya setelah terjadi divergen adalah TURUN .

Ada persamaan yang mencolok dari ketiga jenis pola penyimpangan yaitu :

– Candlestick terakhir saat terjadi penyimpangan memiliki badan yang panjang atau lebih panjang dari candle sebelumnya.

– Arah selanjutnya berlawanan dari arah penyimpangan karena market akan kembali ke jalur normalnya.

Sehingga pada saat menganalisa, jika kita menemukan pola normal, maka kita tahu arah harga
selanjutnya sesuai alur minat, tapi jika kita melihat pola penyimpangan, kita juga tahu bahwa harga akan segera balik arah.
Dengan begitu titik ujung penyimpangan kita bisa jadikan sebagai titik masuk pasar.

Cara Memprediksi Trend Forex

Cara Memprediksi Trend Forex



Untuk bisa memprediksi forex terutama memprediksi trend forex, kita harus berpegangan pada sebuah ilmu. Dan ilmu yang populer mengenai trend ini adalah teory elliot wave.

Menurut teory elliot wave, trend itu di bangun dengan 5 wave . Misalnya pada trend naik ,

Wave pertama:  harga mulai beranjak naik karena beberapa trader merasa sudah waktunya trend balik arah.

Wave kedua : karena baru membentur garis trend dan  memasuki area jenuh , beberapa trader 
melakukan aksi profit taking sehingga harga turun namun tidak lebih rendah dari ujung trend turun.

Wave ketiga : Banyak trader menyadari bahwa trend baru sudah dimulai , sehingga ikut menunggangi trend tersebut dan membuat harga bergerak panjang.

Wave empat : Harga sudah terlalu tinggi sehingga beberapa trader menutup posisinya untuk mengamankan profit.Hal ini membuat harga terkoreksi turun .

Wave lima : Harga kembali naik, karena sebagian trader baru melihat bentuk trend dengan sangat jelas, sehingga mereka berpikir untuk mengikuti trend padahal harga sudah memasuki area overbought.

Dari penjelasan kelima wave diatas , kita bisa melihat dimanakah sebaiknya kita masuk pasar untuk menunggangi trend ?

Jawabannya adalah diawal wave ketiga terbentuk.

Lalu bagaimana cara mengidentifikasi awal wave ketiga ?

Kembali pada konsep dasar bahwa trend naik itu dibentuk dari 2 lembah yang meninggi , serta trend turun dibentuk dari 2 puncak yang merendah.

Jika digabungkan dengan konsep elliot wave maka sangat tepat sekali bahwa trend dimulai ketika wave ketiga baru terbentuk.

So, cara mengaplikasikannya pada analisa teknikal forex adalah :

Cari trend turun , lalu buat garis trend turun.

Setiap kali melakukan koreksi dan menyentuh garis trend turun , market akan turun lebih rendah dari titik terendah sebelumnya . Oleh karena itu jika ada yang setelah menyentuh garis tred turun kemudian tidak bergerak turun lebih rendah , itulah yang kita anggap sebagai wave kedua.

Setelah wave kedua terbentuk , perhatikan candlesticknya apakah membentuk lembah atau huruf V .
Bentuk lembah atau huruf V bisa dilihat dari arah candle ketiga turun, body candle kedua lebih kecil dari body candle ketiga dan close candle ke satu lebih tinggi dari close dan open candle ke 2 .


Seperti ini :

Jika candlesitck telah membentuk pola V serta nilai terendah poola V lebih tinggi dari titik terandah trend turun, saat itulah kita bisa memprediksi bahwa arah market selanjutnya akan naik. Jadi kita bisa mulai membuka Open Buy .



Selain itu kita bisa menarik garis pada kedua ujung lembah untuk menggambar garis trend, yang bisa digunakan sebagai support dan resistance dimasa mendatang.

Bagaimana cara memprediksi trend turun? Hampir sama hanya yang perlu anda cari adalah kebalikannya, yaitu kita harus menemukan 2 puncak yang wave

Beginilah gambarannya antara konsep dasar trend yang digabungkan dengan teori elliot wave.


Dalam prakteknya teori elliot wave ini sangat subjektiv, karena jarang sekali yang polanya sempurna atau terlihat jelas. Oleh karena itu anda juga bisa berpegangan pada konsep lembah meninggi atau puncak merendah saja , tanpa harus memperhatikan elliot wavenya. Dengan begitu anda akan lebih banyak menemukan signal entry untuk sebuah trend.

Itulah cara memprediksi forex , yaitu sebuah cara memprediksi arah trend selanjutnya sehingga kita bisa menungganginya atau menjadi trend follower untuk menghasilkan profit.

Analisis Posisi Candelstick

Analisis Posisi Candelstick


Satu buah bentuk candlestick memiliki arti yang berbeda jika berada pada posisi yang berbeda. Oleh karena itu supaya kita tidak tertipu oleh suatu bentuk candlestick, berikut ini kita akan membahas analisis candlestick berdasarkan posisinya.

1.Candlestick Doji

Pada market yang sepi dengan formasi grafik yang relatif mendatar ,sebuah doji benar-benar menunjukan bahwa pada saat itu market tidak ada gairah, tenaganya kecil dan banyak trader yang belum masuk pasar. Sehingga arah candle selanjutnya lebih ditentukan oleh seberapa banyak yang masuk pasar.Pada kondisi seperti itu kita tidak perlu ikut masuk pasar. Kita lebih baik menunggu sampai munculnya signal yang jelas.


Pada kondisi volatile , doji yang terbentuk setelah canlde dengan body panjang menggambarkan adanya penyumbatan tenaga candle.Doji seperti itu sebagian besar terbentuk oleh adanya koreksi.Oleh karena itu arah candle selanjutnya akan meledak membentuk candle body panjang kembali dengan arah sesuai dengan arah candle body panjang sebelum terbentuk doji.


Doji yang terbentuk setelah candlestick dengan body pendek ( spinning top ) menunjukan bahwa saat itu market semakin lemah dan bisa dibilang mencapai puncaknya.Dan mulai masuknya tenaga pembalikan arah.Oleh karena itu candlestick selanjutnya berlawanan arah dengan candle sebelum doji terbentuk.


2. Candlestick ekor atas panjang

Jika terjadi diujung trend naik, ini menunjukan mulai adanya perlawanan untuk menekan harga menjadi turun .Karena tenaganya cukup besar sampai membentuk ekor atas yang panjang, maka candle selanjutnya akan turun.


Jika terjadi ditengah trend naik yang kuat ,dan body nya masih menunjukan bullish ini menunjukan koreksi telah selesai dan tekanan turun tidak cukup kuat untuk menekan harga terus kebawah. Sehingga market sudah siap kembali naik.Namun jika candlestick ekor atas ini bearish , menunjukan tekanan kebawah cukup kuat sampai harus memaksa close dibawah open.Sehingga arah candle selanjutnya kemungkinan besar turun.


Jika terjadi pada diujung trend turun , ekor atas yang panjang menunjukan adanya percobaan untuk mengangkat harga .Atau setelah naik market ditarik turun dulu untuk mendapatkan harga terbaik. Setelah candlestick ini selanjutnya market akan naik.

3.Candlestick body panjang

Jika muncul candlestick dengan body panjang setelah market beranjak dari kondisi jenuh, ini menunjukan semakin besarnya tenaga untuk meninggalkan area jenuh.Pada saat ini mulai banyak orang yang berpikir market akan melaju lebih jauh.Arah candle selanjutnya akan sama dengan arah candle body panjang ini.


Candlestick body panjang yang muncul pada kondisi volatile tinggi , menunjukan bahwa saat itu salah satu pihak mendominasi pasar.Arah market selanjutnya sesuai dengan arah candlestick body panjang itu.

Jika sebuah candlestick dengan body panjang muncul di ujung trend atau setelah terjadi pelemahan, ini adalah sebuah penyimpangan. Oleh karena itu arah candlestic selanjutnya berlawanan dengan candlestick boy panjangg itu.


4.Candlestick ekor bawah panjang

Jika muncul di ujung trend turun ini menunjukan mulai adanya upaya pembalikan arah jadi naik.Arah market secara umun akan naik. Begitu juga arah candle selanjutnya adalah naik.


Jika terjadi pada saat volatile naik, ini menunjukan market siap naik kembali.


Jika terjadi pada volatile turun namun jenis candlestick ekor panjang ini adalah bearish maka market siap turun lagi. Namun jika jenisnya adalah bulish maka candle selanjutnya akan naik. Karena dengan jenis bulish ini berarti terbukti tenaga untu naik besar.

Jika terjadi diujung trend naik, maka ini adalah sebuah percobaan untuk turun. Arah beberapa candle selanjutnya akan turun. 


Itulah cara analisis beberapa jenis candlestick berdasarkan posisinya . Untuk jenis yang lain anda bisa mengembangkannya sendiri , dan juga akan dibahas pada materi analisis candlestick selanjutnya.

Semoga dengan memiliki kemampuan analisis candlestick ini anda lebih bisa memprediksi candlstick selanjutnya sehingga bisa lebih banyak menghasilkan profit.

Membaca Satu Candelstick

Membaca Satu Candelstick


Bisa meraih profit adalah impian semua trader. Oleh karena itu semua trader berlomba-lomba untuk mencari cara terbaik untuk memprediksi arah market selanjutnya.

Sebagian ada yang berusaha memprediksi grafik selanjutnya sebagian hanya memprediksi satu candle berikutnya .Namun sebenarnya antara memprediksi grafik dengan memprediksi satu candle itu adalah sebuah pekerjaan yang sama.Karena satu candle ini jika diuraikan dalam time frame yang lebih kecil maka anan membentuk sebuah grafik. Begitu pula dengan sebuah grafik, jika digabungkan maka akan membentuk satu buah candle pada time frame yang lebih besar.


Oleh karena itu untuk membaca satu candle kita perlu juga membaca grafik penysun candle tersebut pada time frame yang lebih kecil .Dengan demikian akan terbentuk sebuah aturan :

1. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish continuation , maka satu        candle berikutnya akan membentuk candle bullish

2. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish continuation , maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bearish

3. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish reversal , maka satu candle berikutnya akan membentuk candle bearish

4. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish reversal , maka satu candle berikutnya akan membentuk bullish

Selain dengan cara diatas , membaca satu candle juga bisa dilakukan dengan melihat kronologi terjadinya candle tesebut.

Misalnya :

1. Candle ekor panjang

Contoh candle dengan ekor panjang adalah shooting star. Normalnya candle ini muncul di ujung trend turun serta terjadi pada kondisi jenuh jual .

Kronologinya :

Pada awalnya market bergerak turun mengikuti tenaga dari trend turun yang terjadi,sehingga membentuk candle dengan body panjang. Namun karena ternyata market telah menyentuh / melewati area support atau telah memasuki arena jenuh jual, maka grafik menjadi balik arah naik . Pada akhir periode ditutup lebih dengan dengan harga open. Sehingga membentuk ekor bawah yang panjang.

Jadi ekor bawah panjang ini adalah awal gerakan naik atau juga sebuah percobaan untuk balik arah. Jika grafik pada percobaaan balik arah itu belum membentuk pola koreksi, maka candle selanjutnya akan memiliki ekor bawah . Namun jika telah membentuk pola koreksi, candle selanjutnya akan langsung membentuk body tanpa harus membentuk ekor terlebih dulu.

2. Candle body panjang ekor panjang.

Contoh candle jenis ini adalah green roket. Disebut roket karena bentuknya seperti roket dan sangat kuat arahnya keatas seperti roket.
Disini kita bisa melihat bahwa pada awalnya market menurun lalu kemudian dibalik arahkan keatas, Berhubung tenaga pembalikannya begitu besar maka pada akhir periode candle ditutup jauh lebih tinggi diatas Open , dan membentuk body yang panjang. Disini kita bisa melihat antusiasme yang besar untuk mengarahkan market lebih tinggi lagi. Sehingga candle berikutnya bisa dipastikan akan Naik.

3. Candle badan panjang.

Misalnya bullish marubozu.Badan yang panjang dengan ekor yang pendek ini menunjukan sebuah dominasi dari awal sampai akhir tanpa ada perlawanan yang berarti .

Pada kondisi normal , setelah candle marubozu ini akan terbentuk candle bullish dengan body lebih pendek , sebagai wujud penerusan tekanan beli namun juga seiring waktu terjadi pelemahan.
Namun jika di puncak marubozu ini ada resistance, maka candle berikutnya menjadi turun (bearis) sebagai wujud sebuah koreksi atau persiapan untuk naik lebih tinggi.
Itulah contoh dan cara membaca satu candlestick . Cara membaca satu candle lainnya bisa dilihat pada halaman yang lain.
Semoga bermanfaat.

Minggu, 29 Mei 2016

Belajar Candelstik

Cara Memahami Candelstik

Masih bingung tentang cara membaca candlestick ?

Mari kita belajar candlestick forex kembali agar trading kita lebih baik hasilnya.

Candlestick adalah jenis grafik yng banyak dipakai oleh para trader karena selain menampilkan bentuk yang enak dilihat juga karena informasi yang ditampilkan candlestick cukup jelas dan lengkap.

Bagi trader pemula biasanya bergairah bahkan sibuk menghafal bentuk dan nama candlestick serta fungsinya untuk menentukan arah grafik selanjutnya, informasi yang mengharuskan anda tahu nama dan bentuk candlestick itu memang tidak salah. Namun juga tidak terlalu benar, karena dengan banyaknya bentuk dan nama candlestick, tentu menghafalnya akan menjadi sangat sulit. Apalagi bagi calon trader yang usianya sudah cukup lanjut, tentu tidak mudah untuk melakukan itu.

jadi, apa cara terbaik memahami candlestick ?

Cara untuk memahami candlestick yaitu dengan membaca bentuk candle untuk mencari tahu tenaga apa yang sedang menguasai market, apakah tenaga Beli atau tenaga Jual.

Dengan kita tahu tenaga apa yang sedang memegang kendali harga, maka kita bisa mengambil keputusan untuk melakukan transaksi. Karena rumus gerakan grafik yaitu :

“ Market akan terus bergerak lurus sesuai tenaga yang mendominasi “

Jika tenaga yang mendominasi pasar adalah tenaga BUY, maka grafik harga akan terus NAIK selama tenaga Sell belum mampu mengalahkan tenaga buy , atau tenaga Sell belum bisa mengambil alih pasar.

Sebelum bicara lebih jauh tentang belajar candlestick forex dari sudut pandang tenaganya, mari pelajari bentuk dan nama candlestick dulu. Kami tidak menganjurkan anda menghafalnya, cukup anda tahu saja.

Inilah contoh nama dan bentuk candlestick :

1. Candlestick Marubozu





Marubozu adalah candlestick dengan badan panjang dan tanpa ekor.

Jika hanya 1 candlestick, Marubozu menunjukan bahwa dalam satu periode time frame, hanya ada 1 pihak yang mendominasi market dengan kuat tanpa ada perlawanan dari pihak lain.

Arah grafik selanjutnya setelah muncul marubozu white adalah cenderung terus naik.

Arah grafik selanjutnya setelah muncul marubozu Black adalah cenderung turun.

2. Candlestick Bullish Engulfing



Bullish engulfing adalah bentuk candle yang tersusun dari 2 buah candlestick yaitu candlestick pertama berbadan pendek dengan arah turun, dan candlestick kedua berbadan panjang yang arahnya Naik.

Candlestick bullish engulfing menunjukan kemampuan membalik arahkan keadaan dari yang sebelumnya turun.

Arah selanjutnya setelah muncul bullish engulfing ini adalah terus naik.

3. Candlestick Spinning Tops



Spinning Tops adalah candlestick dengan badan pendek dan ekor panjang baik ekor atas maupun ekor bawah.

Jika hanya 1 candlestick, Spinning Tops menunjukan bahwa dalam satu periode time frame, kedua belah pihak sama-sama aktif dan kuat, sehingga bisa dibilang bahwa candlestick spinningtop ini adalah candlestick hasil seri.

Arah grafik selanjutnya belum jelas. Karena kedua pihak sama-sama kuat dan belum terlihat ada yang kalah.

4. Candlestick Doji



Doji adalah bentuk candlestick dimana nilai harga pembukaan dan harga penutupan hampir sama.

Jika hanya 1 candlestick, Doji menunjukan kondisi bahwa kedua belah pihak ( buyer dan seller) sama tidak bergairah bertransaksi sehingga pasar menjadi sepi, akibatnya gerakan harga tidak jauh.

Arah grafik selanjutnya belum jelas, karena market masih sepi.

5. Candlestick Dragonfly dan GraveStone



Candlestick Dragonfly adalah candle doji dimana harga pembukaan,penutupan dan harga tertinggi memiliki nilai sama, disertai ekor bawah yang panjang.

Candlestick Gravestone adalah candle doji dimana harga pembukaan,penutupan dan harga terendah memiliki nilai sama, disertai ekor atas yang panjang.

Jika hanya 1 candlestick, dragonfly dan Grave stone menunjukan akan terjadi pembalikan arah.

6. Candlestick Hammer dan Hanging man



hangingmanHammer adalah bentuk candlestick yang muncul setelah trend turun, dimana badannya kecil namun memiliki ekor bawah panjang.

Hanging man adalah bentuk candlestick yang muncul setelah trend naik, dimana badannya kecil namun memiliki ekor atas yang panjang.

Baik candlestick hammer dan hanging man menunjukan bahwa harga terjadi pembalikan arah.

7. Candlestick Harami        



Candle harami adalah bentuk candlestick yang tersusun dari 2 candle, dimana candle pertama berbadan panjang, sedangkan candle kedua berbadan kecil serta posisinya berada di dalam badan candle pertama ( seperti bayi berada di perut ibunya, oleh karena itu candle harami ini disebut juga candle hamil).

Candlestick harami ini menunjukan adanya pelemahan, sehingga kemungkinan selanjutnya terjadi pembalikan arah.


Kesimpulannya :

– Seperti apapun formasinya, jika muncul candlestick dengan badan lebih panjang dari 1 candle sebelumnya maka arah selanjutnya sesuai arah candle terakhir.

– Seperti apapun formasinya, jika muncul candlestick  dengan badan lebih pendek dari 1 candle sebelumnya maka kecenderungan untuk terus bergerak lurus menjadi semakin kecil, sehingga kita siap-siap menghadapi trend yang balik arah

– Seperti apapun formasinya, jika muncul candlestik dengan panjang badan Menusuk atau Melewati 1 buah candle sebelumnya yang berlawanan arah, maka arah selanjutnya mengikuti arah candle terakhir.

Senin, 04 April 2016

Market Order

Market Order

Open High Low Close

Open High Low Close

Forex Leverage dan Margin

Forex Leverage dan Margin

Forex Trading Zone

Forex Trading Zone

Buy Sell Forex

Buy Sell Forex

Forex Quotes

Forex Quotes

Forex pip and contract size

Forex pip and contract size

Forex Currency

Forex Currency

Urrency Pair

Urrency Pair

Kelebihan Forex dari Bisnis lain

Kelebihan Forex dari Bisnis lain

Basic Trading Tool Forex

Basic Trading Tool Forex

INDIKATOR FOREX


INDIKATOR FOREX


indikator

Indikator Bisa menghasilkan profit dalam bisnis forex trading adalah impian setiap trader. Oleh kerena itu semua trader berusaha untuk bisa menang pada setiap transaksi yang dilakukannya. Dalam rangka membuat setiap transaksi menjadi pemenang inilah peran sebuah analisa sangat diperlukan. 

Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan kualitas ini mutlak dilakukan. Yang paling mencolok mungkin terlihat pada analisa secara teknikal.

Sampai saat ini ada berbagai macam teknik dan cara analisa teknikal , namun tujuannya sama yaitu sebuah kemenangan dan keberhasilan dalam bertransaksi :)

Dilihat dari independensinya , analisa teknikal dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Blind Tecnical Analysis
Yaitu analisa teknikal tanpa menggunakan indikator , dalam blind analysis kita hanya menganalisa sebuah grafik.

2. Tecnical Analysis with indicator
Yaitu analisa teknikal dengan menggunakan berbagai indikator untuk menentukan arah market selanjutnya . 

Yang paling banyak digunakan oleh para trader adalah model analisa dengan indikator.Hampir di atas 90% trader menggunakan bantuan indikator dalam memprediksi arah market selanjutnya.

Apa sebenarnya indikator itu ?

Indikator adalah sebuah alat atau tool yang memberikan data dari hasil perhitungan formula tertentu untuk mengukur dan menilai kondisi market sehingga trader bisa memprediksi arah market selanjutnya .

Dalam dunia trading forex istilah indikator ini lebih dikenal dengan indikator forex.

Jumlah indikator forex sampai sat ini telah mencapai ratusan dan masih akan terus diciptakan indikator baru lagi untuk lebih membantu trader menghasilkan profit.

Dilihat dari periode pembuatannya indikator forex ini dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Indikator klasik , contohnya : trend line , moving average
2. Indikator modern, seperti : ADX, Ichimoku kinkoHiyo dan MLD danlainnya

kemudian berdasarkan fungsinya indikator forex dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Indikator untuk menentukan trend , misalnya : parabolic SAR , moving average , Bollinger band
2. Indikator untuk mengukur kejenuhan pasar, contohnya : RSI, Stochastic oscilator
3. Indikator untuk mengukur kondisi pasar , misalnya : Bollinger bands , Volume

Dilihat dari tampilannya indikator forex dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Indikator Oscilator , yaitu indikator yang tampilannya pada windows tersendiri yang gerakannya bolak balik pada batasan nilai tertentu .Misalnya :RSI, Stochastic oscilator

2. Indikator Trend , yaitu indikator yang tampilannya menyatu pada grafik yang sedang dianalisa , misalnya : moving average

kesimpulan dari sebuah indikator adalah bagaimana cara kita menggunakan dengan keperluan trading dan berbagai cara untuk menuntun trader agar lebih mudah melihat tren atau pergerakan

Materi Dasar Trading forex 1.1

Materi Dasar Forex

Pengetahuan Dasar dasar forex sangat diperlukan untuk menguasai forex trading secara utuh .Berikut ini beberapa pengetahuan dasar yang harus ketahui untuk menguasai forex dan meraih profit dari bisnis forex :

1. Arti Forex
2. Yang dibutuhkan untuk trading forex
3. Kelebihan forex dari bisnis lain
5. Forex Currency
6. Currency Pair
7. Pip dan Contract Size
8. Quotes
9. Buy and Sell
10. Trading Time Zone
11. Leverage dan Margin
12. Open High Low Close
13. Market Order
14. Margin Call
15. Jenis Analisa Forex
16. Analisa Fundamental
17. Arti Berita Fundamental
18. Trading news strategy
19. Analisa Teknikal
20. Kelebihan dan kelemahan analisa teknikal
21. Jenis indikator analisa teknikal
22. Jenis grafik forex
23. Candlestick
24. Formasi Gap
25. Jenis Trend Forex
26. Support anda resistance
27. Elliot Wave
28. Pola grafik
29. Karakter currency pair
30. Cut Loss
31. Switching
32. Averaging
33. Jenis trader dan entry point nya
34. Forex indikator

Trading forex pemula 1

Apa itu Forex..?




Trading forex adalah menggelola manajemen keuangan dengan cara jual beli mata uang melalui Trading pasar saham

nah sekarang kita lanjut ke materi berikunya ..  klik